Ditulis Oleh Meisya Halimah

Lewat
Fiksimini Bahasa Indonesia

mawar ungu

fiksi # Hari Pahlawan #

Hampir setiap hari selepas bubaran sekolah, Anisa selalu menyempatkan diri untuk mampir. Sepertinya ada sebuah kekuatan menarik batinnya, dan diapun tak mampu menolaknya.
Tidak seperti hari-hari biasanya yang begitu ramai, tempat yang biasa dikunjungi sangatlah sepi, seperti biasa, dia selalu duduk di sudut tempat itu. Tidak begitu lama, seorang Pemuda seusianya menghampiri. Entah alasan apa, dalam waktu singkat keduanya begitu akrab dan larut dalam percakapan.
“Apa yang kau ketahui tentang pahlawan?” Si Pemuda, menunjuk Tugu di belakangnya.
“Mereka, yang telah berbuat begitu banyak untuk bangsanya!” Anisa, menjawab penuh semangat.
“Jika itu benar! Apa yang telah dibuat sekarang untuk masa mendatang?” Si Pemuda, menatap jauh kedepan.
“Belum begitu banyak dibuatnya!” Anisa, menghela napas.
“Alasannya?” Si Pemuda, menatap tajam.
“Pengorbanan dari apa yang dilakukan oleh pahlawan berbanding terbalik dengan apa yang dibuat sekarang!” Anisa, sambil memastikan meski tidak semua orang dijamannya melakukan hal itu.
Tanpa terasa hari semakin sore. Betapa terkejut Anisa, Si Pemuda yang menjadi lawan bicara adalah tulisan dari monumen tersebut.

tulis